SENI BUDAYA KOTA KEDIRI

Kota Kediri, yang terletak di provinsi Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu kota dengan kekayaan sejarah dan budaya yang sangat kaya. Sebagai bekas pusat kerajaan Kediri pada abad ke-11 hingga ke-13, kota ini memiliki warisan seni dan budaya yang masih lestari hingga kini. Seni budaya di Kediri tidak hanya tercermin dari kehidupan masyarakat sehari-hari, tetapi juga dari berbagai bentuk kesenian tradisional, arsitektur, upacara adat, hingga kuliner khasnya yang sarat makna sejarah.

Sejarah Singkat Kota Kediri

Sejarah Kediri tidak dapat dilepaskan dari kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di wilayah ini. Kerajaan Kediri dikenal dengan literatur dan seni pertunjukan yang maju pada masanya. Prasasti dan candi-candi peninggalan kerajaan Kediri menunjukkan betapa masyarakatnya telah mengembangkan seni rupa, arsitektur, dan sastra dengan tingkat kreativitas yang tinggi. Salah satu candi yang terkenal adalah Candi Tegowangi, yang menunjukkan pengaruh seni Hindu-Buddha pada masa kerajaan.

Selain itu, Kediri juga dikenal sebagai pusat sastra Jawa kuno. Beberapa karya sastra penting, seperti Kitab Bharatayuddha, berasal dari masa kejayaan kerajaan Kediri. Karya-karya sastra ini tidak hanya menjadi referensi sejarah, tetapi juga memengaruhi perkembangan kesenian tradisional, seperti wayang kulit dan pertunjukan musik gamelan.

Seni Pertunjukan Tradisional

Salah satu kekayaan budaya Kediri yang menonjol adalah seni pertunjukan tradisional. Kota ini memiliki berbagai jenis pertunjukan yang diwariskan secara turun-temurun.

Wayang Kulit

Wayang kulit merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang masih hidup di Kediri. Pertunjukan ini biasanya menampilkan lakon dari epos Mahabharata dan Ramayana, dengan dalang sebagai pusat penceritaan. Wayang kulit di Kediri memiliki ciri khas tertentu, terutama dalam gaya gerak dan tata rias wayang yang lebih sederhana dibandingkan dengan daerah lain, namun tetap sarat makna filosofis. Pertunjukan ini biasanya digelar pada acara adat, pernikahan, atau peringatan hari besar keagamaan.

Tari Tradisional

Kediri juga memiliki berbagai tarian tradisional yang mencerminkan nilai-nilai budaya lokal. Salah satu tarian yang terkenal adalah Tari Remo Kediri, yang biasanya dibawakan untuk menyambut tamu penting atau sebagai bagian dari acara festival budaya. Tari ini menampilkan gerak-gerak yang lincah, penuh simbolisme, dan diiringi oleh musik gamelan khas Jawa Timur. Selain Tari Remo, ada juga tari-tarian lain seperti Tari Gambyong yang memiliki unsur elegan dan gemulai, menggambarkan keanggunan masyarakat Kediri.

Musik Tradisional

Musik tradisional Kediri terutama berbasis pada alat musik gamelan. Gamelan HONDA138 di Kediri biasanya terdiri dari gong, kenong, kempul, bonang, dan alat musik ritmis lainnya. Musik gamelan ini mengiringi berbagai pertunjukan seni, termasuk wayang kulit, tari, dan upacara adat. Selain gamelan, ada juga seni musik vokal yang dikenal sebagai Macapat, yaitu seni puisi dan lagu yang diucapkan dengan irama tertentu, biasanya mengandung pesan moral atau filosofi kehidupan.

Seni Rupa dan Arsitektur

Selain seni pertunjukan, seni rupa dan arsitektur juga menjadi bagian penting dari budaya Kediri.

Seni Rupa

Seni rupa tradisional Kediri banyak ditemukan dalam bentuk ukiran kayu, patung, dan lukisan yang biasanya menghiasi rumah adat, candi, dan tempat ibadah. Motif ukiran kayu Kediri sering mengambil inspirasi dari alam, mitologi, dan simbol-simbol keagamaan. Karya seni ini menunjukkan keterampilan tangan masyarakat Kediri yang tinggi dan kemampuan mereka dalam menjaga tradisi.

Arsitektur

Kediri memiliki sejumlah bangunan bersejarah yang menunjukkan keindahan arsitektur tradisional Jawa Timur. Rumah-rumah adat Kediri dikenal dengan desain yang sederhana namun memiliki makna filosofis, seperti pembagian ruang yang menggambarkan hierarki sosial dan harmonisasi dengan alam. Selain rumah adat, candi dan pura di Kediri juga menjadi bukti kekayaan arsitektur masa lalu. Arsitektur ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai media seni yang mengajarkan nilai-nilai budaya kepada generasi berikutnya.

Upacara Adat dan Tradisi

Upacara adat menjadi salah satu media utama dalam melestarikan seni dan budaya Kediri. Beberapa upacara adat terkenal di Kediri antara lain:

Sekaten

Sekaten adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad yang dirayakan dengan prosesi tradisional, termasuk musik gamelan, pasar malam, dan pertunjukan seni. Di Kediri, Sekaten menjadi ajang penting untuk menampilkan kesenian lokal, termasuk wayang kulit dan tari tradisional.

Grebeg

Grebeg adalah tradisi yang biasanya dilakukan pada hari-hari besar keagamaan atau peringatan kerajaan dahulu. Prosesi ini menampilkan pawai, tarian, dan pertunjukan musik yang melibatkan seluruh masyarakat. Tradisi ini mengajarkan nilai kebersamaan dan rasa hormat kepada leluhur.

Upacara Bersih Desa

Upacara Bersih Desa merupakan tradisi tahunan yang bertujuan membersihkan tempat-tempat suci dan sekaligus memohon keselamatan serta keberkahan bagi masyarakat. Prosesi ini biasanya disertai dengan pertunjukan kesenian, termasuk tari, musik, dan drama rakyat.

Kuliner Khas sebagai Bagian Budaya

Selain kesenian pertunjukan dan tradisi, budaya Kediri juga tercermin melalui kuliner khasnya. Makanan tradisional Kediri seperti pecel Kediri, sate usus, dan rujak cingur memiliki rasa unik dan teknik penyajian khas. Kuliner ini tidak hanya menjadi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Beberapa makanan bahkan dihidangkan pada acara-acara adat sebagai simbol keberkahan dan rasa syukur.

Pelestarian Seni Budaya Kediri

Pelestarian seni budaya di Kediri menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:

  1. Festival Budaya: Pemerintah daerah rutin mengadakan festival budaya untuk menampilkan kesenian lokal, termasuk wayang kulit, tari tradisional, dan pameran seni rupa.
  2. Pendidikan Seni: Sekolah-sekolah di Kediri mulai memasukkan pendidikan seni tradisional dalam kurikulum, sehingga generasi muda dapat memahami dan melestarikan budaya.
  3. Komunitas Seni: Berbagai komunitas seni di Kediri aktif mengadakan pelatihan dan workshop untuk menjaga keterampilan tradisional agar tidak punah.
  4. Digitalisasi: Beberapa kesenian mulai didokumentasikan secara digital, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas dan generasi masa depan.

Seni budaya Kota Kediri merupakan bagian integral dari identitas masyarakatnya. Dari kesenian pertunjukan, musik, tari, seni rupa, hingga kuliner khas, semua mencerminkan kekayaan sejarah dan filosofi yang mendalam. Pelestarian budaya ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, akademisi, dan generasi muda. Dengan menjaga dan mengembangkan seni budaya, Kediri tidak hanya mempertahankan warisan sejarah, tetapi juga memperkuat jati diri sebagai kota yang kaya akan kreativitas dan tradisi.

Melalui seni dan budaya, Kediri menunjukkan kepada dunia bahwa kekayaan budaya lokal tidak hanya menjadi kenangan masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat masa kini dan masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *