
Huế, kota yang terletak di tengah Vietnam, merupakan salah satu pusat budaya paling penting di negara tersebut. Sebagai bekas ibu kota Kekaisaran Nguyen (1802–1945), Huế tidak hanya menyimpan warisan sejarah yang luar biasa, tetapi juga menjadi pusat dari seni, sastra, musik, kuliner, dan spiritualitas tradisional Vietnam. Tidak mengherankan jika UNESCO menetapkan Kompleks Monumen Huế sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 1993.
Namun, budaya di Huế bukan hanya peninggalan masa lalu. Kota ini adalah tempat di mana nilai-nilai klasik Vietnam bertemu dengan kehidupan modern, menciptakan lanskap budaya yang kaya, mendalam, dan penuh makna. Artikel ini akan membahas berbagai aspek budaya Huế—mulai dari sejarah kerajaan, adat istiadat, kesenian, makanan, hingga spiritualitas masyarakatnya.
1. Sejarah Budaya Huế: Pusat Kekaisaran Vietnam
Huế menjadi ibu kota Kekaisaran Nguyen—dinasti terakhir Vietnam—pada tahun 1802, ketika Kaisar Gia Long memindahkan pusat pemerintahan dari Hanoi. Selama lebih dari 140 tahun, kota ini menjadi pusat politik, budaya, dan religius Vietnam.
Kota Kekaisaran Huế (Imperial City), yang terinspirasi oleh HONDA138 Kota Terlarang di Beijing, dibangun sebagai pusat administrasi dan kediaman kaisar. Di dalamnya terdapat paviliun, kuil leluhur, taman, dan gerbang yang sangat artistik. Meskipun beberapa bangunan rusak akibat perang Vietnam, banyak yang telah direstorasi dan menjadi simbol utama budaya kota ini.
Warisan sejarah ini sangat berpengaruh dalam membentuk identitas budaya Huế, baik dari segi seni, arsitektur, etiket, hingga cara berpakaian masyarakatnya.
2. Arsitektur Tradisional dan Lingkungan Budaya
Huế memiliki gaya arsitektur yang unik dan sangat terpengaruh oleh prinsip feng shui, spiritualitas, dan estetika kekaisaran.
a. Kota Kekaisaran (Đại Nội)
Kawasan ini adalah jantung budaya Huế, terdiri dari:
Cung đình (istana-istana)
Tử Cấm Thành (Kota Terlarang)
Điện Thái Hòa (Paviliun Agung Harmoni)
Taman-taman yang tertata rapi dan kolam teratai
Struktur bangunan mencerminkan filosofi Konfusianisme, dengan proporsi simetris dan penggunaan warna merah, kuning, dan emas sebagai simbol kekuasaan.
b. Makam Kaisar
Huế terkenal dengan makam para kaisar Nguyen seperti Makam Khai Dinh, Makam Minh Mang, dan Makam Tu Duc. Setiap makam merupakan karya seni arsitektur, menampilkan kombinasi antara desain Vietnam tradisional, pengaruh Tiongkok, dan bahkan Eropa.
3. Spiritualitas dan Agama
Budaya Huế sangat dipengaruhi oleh agama Buddha Mahayana, Konfusianisme, dan Taoisme, yang diwariskan dari masa kekaisaran.
Huế memiliki lebih dari 300 pagoda dan kuil, termasuk Thiên Mụ Pagoda, kuil Buddha tertua dan paling ikonik di Vietnam.
Banyak keluarga bangsawan dan rakyat biasa menjunjung tinggi nilai filial piety (bakti kepada orang tua), konsep yang berasal dari Konfusianisme.
Ritual leluhur, persembahan dupa, dan upacara keagamaan masih rutin dilakukan di rumah dan kuil.
Perpaduan spiritual ini menciptakan masyarakat yang tenang, reflektif, dan penuh rasa hormat terhadap sejarah dan tradisi.
4. Seni Musik dan Tari Tradisional
Huế adalah rumah bagi Nhã nhạc – musik istana Vietnam, yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Musik ini dulu dipentaskan untuk kaisar dan upacara kerajaan.
a. Nhã nhạc (Musik Kerajaan)
Dimainkan dengan alat musik tradisional seperti đàn bầu (kecapi satu senar), đàn tranh (guzheng Vietnam), dan trống (gendang).
Biasanya dinyanyikan oleh perempuan dengan suara lembut dan bergetar.
b. Tarian Istana
Tarian seperti Múa lục cúng hoa đăng (tarian persembahan lentera) dan Múa bát dật (tarian delapan arah) adalah bagian dari upacara istana dan masih dipentaskan dalam festival budaya.
Seni-seni ini kini ditampilkan dalam pertunjukan budaya untuk wisatawan dan acara resmi kota.
5. Sastra dan Bahasa
Sebagai pusat intelektual di masa lampau, Huế melahirkan banyak pujangga, penulis, dan cendekiawan. Sastra klasik Vietnam, terutama puisi, berkembang pesat di kota ini selama masa kekaisaran.
Banyak karya menggunakan aksara Nôm, sistem penulisan tradisional Vietnam.
Penyair terkenal seperti Nguyễn Du, meskipun berasal dari luar Huế, sangat dikagumi di sini.
Bahasa Vietnam yang digunakan di Huế memiliki logat yang khas dan halus, mencerminkan latar belakang aristokrat dan spiritual kota ini.
6. Kuliner Khas Huế
Salah satu warisan budaya paling menarik dari Huế adalah kuliner kerajaan dan rakyatnya. Makanan di Huế dikenal sebagai yang paling elegan, halus, dan beragam di Vietnam.
Hidangan terkenal:
Bún bò Huế: Sup mie sapi pedas dengan serai dan udang kering.
Bánh bèo: Kue beras kecil dengan udang, bawang goreng, dan saus ikan.
Bánh khoái: Pancake renyah berisi udang, daging babi, dan tauge.
Nem lụi: Daging cincang yang dibungkus batang serai lalu dibakar.
Cơm cung đình: Masakan ala kerajaan, disajikan dalam porsi kecil yang indah seperti seni.
Filosofi makanan Huế adalah tentang keindahan, keseimbangan, dan harmoni rasa, mencerminkan prinsip budaya kota itu sendiri.
7. Festival dan Tradisi Rakyat
a. Festival Huế
Festival Budaya Huế diadakan setiap dua tahun dan menampilkan:
Pertunjukan seni kerajaan
Parade kostum tradisional
Pagelaran teater, musik, dan tari dari berbagai daerah
Kompetisi dan workshop kerajinan tradisional
Festival ini menjadi upaya utama dalam pelestarian budaya Huế secara nasional dan internasional.
b. Perayaan Lokal
Tết (Tahun Baru Imlek) dirayakan dengan kunjungan ke makam leluhur, membakar dupa, dan makan bersama keluarga.
Perayaan lunar lainnya seperti peringatan ulang tahun kaisar, doa bersama, dan pesta lentera juga sering digelar.
8. Kerajinan Tangan Tradisional
Huế dikenal dengan berbagai kerajinan yang diwariskan dari masa lalu, termasuk:
Topi daun kerucut (nón bài thơ): Topi tradisional dengan puisi tersembunyi di balik anyamannya.
Seni bordir tangan: Digunakan untuk pakaian kerajaan dan dekorasi rumah.
Pewarna alami dan batik: Digunakan untuk tekstil tradisional.
Pembuatan dupa dan kertas persembahan: Masih diproduksi secara manual oleh penduduk lokal.
Pengunjung dapat melihat langsung proses kerajinan ini di desa-desa sekitar kota, seperti Thuy Xuan (desa dupa) dan Thanh Tiên (desa bunga kertas).
9. Pendidikan dan Pelestarian Budaya
Huế memiliki banyak sekolah dan universitas, termasuk Hue University of Arts, yang aktif dalam mengajarkan seni, musik, dan budaya tradisional.
Lembaga budaya dan museum seperti:
Museum of Royal Antiquities
Hue Cultural Museum
Hue Monuments Conservation Centre
Berperan penting dalam konservasi warisan budaya melalui riset, restorasi, dan edukasi masyarakat.
Penutup
Huế adalah kota yang tak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menghidupkannya. Budaya di Huế adalah perpaduan anggun antara warisan kekaisaran, spiritualitas mendalam, keindahan seni, dan kearifan kuliner lokal. Kota ini bukan hanya tempat untuk melihat peninggalan masa lalu, tetapi juga untuk merasakan nilai-nilai budaya yang terus mengalir dalam kehidupan masyarakatnya.